- Image Header Creative Banner Designs
- Image Header Green Background Banner Designs
- Image Header Fantasy Header Designs
- Image Header Blue Background Header Designs
- Image Header Black Banner Designs
Sabtu, 23 Maret 2013
Koleksi Gambar Header Untuk Blogger
Gambar header merupakan bagian yang begitu penting untuk tampilan
halaman blog. Sembarangan dalam memilih gambar untuk header bisa-bisa
membuat tema blog menjadi tidak sesuai dengan topik pembahasan. Gambar
Untuk Header sebenarnya bisa dibuat dengan mudah menggunakan software
seperti Photoshop dan Corel. namun tidak semua orang mampu menguasai
aplikasi tersebut.
Info Tentang Sejarah Blog buat para Blogger
Info Tentang Sejarah Blog buat para Blogger, media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakui si Mbah Google.Com
pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat
aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada
perkembangan para penulis blog tersebut.
Blog
memiliki fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan, media
publikasi dalam sebuah kampanye, sampai dengan program-program media dan
perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis
tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis pembantu.
Banyak juga Blog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para
pengunjungnya, seperti menggunakan Buku Tamu, Kolom Komentar dan Forum
yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar
atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang
yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.
Situs-situs Web yang saling berkaitan berkat Blog, atau secara total
merupakan kumpulan Blog sering disebut sebagai BlogoSphere. Bilamana
sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat
besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat
kontroversial terjadi dalam BlogoSphere, maka hal itu sering disebut
sebagai BlogStorm atau Badai Blo.
Jenis-jenis Blog.
- Blog Politik :> Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis Blog.
- Blog Pribadi :> Disebut juga buku harian Online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
- Blog Bertopik :> Sebagai yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
- Blog Kesehatan :> Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan.
- Blog Sastra :> Lebih dikenal sebagai LitBlog (Literary Blog).
- Blog Perjalanan :> Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
- Blog Riset :> Persoalan tentang Akademis seperti Berita Riset terbaru.
- Blog Hukum :> Persoalan tentang hukum atau urusan hukum. Disebut juga dengan Blawgs (Blog Laws).
- Blog Media :> Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa. Biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi.
- Blog Agama :> Membahas tentang agama.
- Blog Pendidikan :> Biasanya ditulis oleh Pelajar atau Guru.
- Blog kebersamaan :> Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
- Blog Petunjuk (directory) :> Berisi Ratusan Link Halaman Website.
- Blog Bisnis :> Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan Promosi Bisnis mereka.
- Blog Pengejawantahan :> Fokus tentang objek diluar Manusia, Seperti Anjing, Kucing dll.
- Blog Pengganggu :> Digunakan untuk Promosi Bisnis Affiliate, juga dikenal sebagai SpLogs (Spam Blog).
Budaya Populer.
Ngeblog (Istilah Indonesia = Blogging) harus dilakukan hampir setiap
waktu untuk mengetahui Eksistensi dari pemilik Blog. Juga untuk
mengetahui sejauh mana Blog dirawat atau menambah Artikel. Sekarang ada
lebih 10 juta Blog yang bisa ditemukan di Internet, dan masih bisa
berkembang lagi, karena saat ini ada banyak sekali perangkat Lunak,
Aplikasi Internet dan Peralatan lain yang mempermudah para Blogger untuk
merawat blognya.
Selain merawat dan terus melakukan pembaharuan di Blognya, para Blogger
yang tergolong baru pun masih sering melakukan Blogwalking, yaitu
Aktivitas para Blogger meninggalkan Tautan di Blog atau Situs orang lain
seraya memberikan komentar.
Beberapa Blogger kini bahkan telah menjadikan Blognya sebagai sumber
pemasukan utama melalui Program periklanan (misalnya AdSense, posting
berbayar, penjualan tautan, atau afiliasi). Sehingga kemudian muncullah
istilah Blogger Profesional atau ProBlogger yaitu orang yang
menggantungkan hidupnya hanya dari aktivitas NgeBlog karena banyak
saluran pendapatan Dana, baik berupa Dolar maupun Rupiah, dari aktivitas
NgeBlog ini
Risiko Kejahatan.
Karena Blog sering digunakan untuk menulis aktivitas sehari-hari yang
terjadi pada Penulisnya, ataupun merefleksikan pandangan-pandangan
penulisnya tentang berbagai macam Topik yang terjadi dan untuk berbagi
informasi Blog menjadi sumber informasi bagi para Hacker, Pencuri
Identitas, Mata-mata dan lain sebagainya. Banyak berkas-berkas Rahasia
dan penulisan Isu Sensitif ditemukan dalam Blog-blog. Hal ini berakibat
dipecatnya seseorang dari pekerjaannya, diblokir aksesnya, didenda, dan
bahkan ditangkap.
Cara Mengatur Ukuran Header, Halaman Posting dan Sidebar
Cara Mengatur Ukuran Header, Halaman Posting dan Sidebar - Jika kita
belum bisa membuat HTML blog, kadang mencari template yang kita inginkan
sangatlah sulit, baik dari tampilan header, sidebar, Halaman Posting
artikel, maupun footer. Mungkin juga kita ingin memiliki template blog
yang tidak terlalu lebar, namun tak kunjung ditemukan.
Nah, Jika sobat ingin mengatur ukuran halaman
blog sobat, baik mengecilkan ataupun melebarkannya, caranya tidaklah
terlalu sulit. Sobat tinggal ikuti langkah-langkahnya dibawah ini :
1. Login ke Blogger sobat.
2. Pilih Menu Rancangan --> Edit HTML --> Centang Expand Widget template
3. Cari kode yang mau diganti dengan cara menekan Ctrl+F
4. Ubah ukuran Header dengan mencari kode berikut :#header-wrapper{width:850px;margin:0 auto 0;height:60px;padding:34px 0px 34px 0px;overflow:hidden;}
Ukuran 850px adalah lebar header dan 60px adalah panjang headernya yang bisa sobat ganti sesuai dengan keinginan sobat
5. Ubah ukuran lebar halaman dengan mencari kode berikut :
#outer-wrapper{width:850px;margin:10px auto 0px;padding:0;text-align:$startSide;font:$bodyfont;background:url(……..)
Ubah ukuran 850px harus sesuai dengan lebar Header yang kita buat.
6.
Ubah ukuran Halaman Posting artikel dengan mencari kode seperti ini :
#main-wrapper{width:470px;padding-top:10px;padding-left:0px;padding-right:0px;float:left;word-wrap:break-word;/* fix for long text breaking sidebar float in IE */
Ubah Ukuran 470px dengan lebar halaman postingan blog sobat
7.
Langkah selanjutnya adalah mengubah Ukuran Sidebar blog dengan cara mencari kode berikut :
#lsidebar-wrapper{width:160px;float:left;padding-left:10px;margin-top:10px;margin-left:0px;margin-right:10px;word-wrap:break-word;
Ubah Ukuran 160px dengan ukuran sidebarnya
Sama seperti langkah diatas, ubah juga ukuran
sidebar sesuai keperluan sobat dan jika pada blog anda terdapat 2
sidebar, maka bagi ukuran sidebar jadi dua. Misalkan ukuran sidebar yang
sobat buat adalah 300px, maka anda bisa membagi sama persis 150px-150px
atau bisa juga berbeda.
Jika anda mengubah ukuran blog sobat, sedangkan sobat sudah memposting gambar yang ukurannya lebih besar dari
Main-Wrapper (Halaman Posting) maka sobat juga harus mengecilkan ukuran
gambar tersebut agar terlihat lebih menarik dan tidak melewati Halaman posting sobat.
Keterangan :
#header-wrapper : Lebar Header Blog
#outer-wrapper : Lebar Halaman Blog
#main-wrapper : Lebar Tempat posting
#sidebar wrapper : Lebar Sidebar
Cara Memasang Jam Dan Kalender di Blog
Cara Memasang Jam Dan Kalender di Blog. sobat bagi seorang blogger ada
berbagai macam aksesoris yang bisa di tambahkan pada blog salah
satu widget yang mungkin berguna bagi blogger memasang Jam
serta kalender di blog tersebut. widget jam dan kalender
ini selain berfungsi untuk menghiasi blog bisa juga bermanfaat untuk
mengingatkan atau menunjukkan waktu serta tanggal pada pengunjung. untuk
blog saya ini sementara tidak saya pasang, karena tempatnya udah penuh,
hehe
Cara Pasang Jam di Blog :
1. Silakan menuju situs http://www.clocklink.com/gallery.php
2. Setelah anda masuk di situsnya pilih “Gallery” jam yang ada, yang ini saya sarankan sesuaikan gallery jam yang di pilih dengan tema blog anda agar lebih seragam, misalkan blog anda membahas mengenai olah raga maka pilih Sports.
3. Pilih model jam yang anda inginkan, misalkan jam berbentuk bola lalu klik “View HTML Tag” yang berada tepat pada gambar jam yang di pilih tersebut.
4. Selanjutnya jika ada keluar halaman persetujuan license, klik saja tombol “Accept”dan akan muncul halaman pengaturan warna, jam serta zise yang di inginkan yang di sertai dengan dua kotak Text box yang berisi scrip kode jam tersebut.
5. Ambil salah satu kode tersebut, dan pastekan dan save langsung di halaman posting/artikel atau di widget blog anda tergantung di mana anda mau meletakkan jam tersebut.
6. Selamat, anda sudah mempunyai jam sebagai penunjuk waktu di blog anda.
Cara Pasang Kalender di Blog :
1. Silakan menuju situs http://www.free-blog-content.com/
2. Selanjutnya pilih tipe kalender yang anda inginkan pada kolom di bagian bawah, yang terdiri dari “Animated Calendars, Nature Calendars, Car Calendars, Abstract Calendars, Girl Calendars, Plain Calendars, Animal Calendars, Calendar with Clock”
3. Setelah anda memilih salah satu tipe dan model kalender, anda akan di arahkan ke halaman selanjutnya yang berisi model tampilan kalender serta scrip kode kalender tersebut.
4. Ambil salah satu kode kalender yang anda sukai kemudian pastekan dan save di halaman posting/artikel atau widget blog anda, tergantung di mana anda mau meletakkannya.
5. Sekarang di blog anda sudah mempunyai Kalender yang menghiasi blog anda sekaligus mengigatkan tanggal ke pada anda.
semoga bermanfaat !!
jangan lupa beri komentarnya ya :)
Cara Pasang Jam di Blog :
1. Silakan menuju situs http://www.clocklink.com/gallery.php
2. Setelah anda masuk di situsnya pilih “Gallery” jam yang ada, yang ini saya sarankan sesuaikan gallery jam yang di pilih dengan tema blog anda agar lebih seragam, misalkan blog anda membahas mengenai olah raga maka pilih Sports.
3. Pilih model jam yang anda inginkan, misalkan jam berbentuk bola lalu klik “View HTML Tag” yang berada tepat pada gambar jam yang di pilih tersebut.
4. Selanjutnya jika ada keluar halaman persetujuan license, klik saja tombol “Accept”dan akan muncul halaman pengaturan warna, jam serta zise yang di inginkan yang di sertai dengan dua kotak Text box yang berisi scrip kode jam tersebut.
5. Ambil salah satu kode tersebut, dan pastekan dan save langsung di halaman posting/artikel atau di widget blog anda tergantung di mana anda mau meletakkan jam tersebut.
6. Selamat, anda sudah mempunyai jam sebagai penunjuk waktu di blog anda.
Cara Pasang Kalender di Blog :
1. Silakan menuju situs http://www.free-blog-content.com/
2. Selanjutnya pilih tipe kalender yang anda inginkan pada kolom di bagian bawah, yang terdiri dari “Animated Calendars, Nature Calendars, Car Calendars, Abstract Calendars, Girl Calendars, Plain Calendars, Animal Calendars, Calendar with Clock”
3. Setelah anda memilih salah satu tipe dan model kalender, anda akan di arahkan ke halaman selanjutnya yang berisi model tampilan kalender serta scrip kode kalender tersebut.
4. Ambil salah satu kode kalender yang anda sukai kemudian pastekan dan save di halaman posting/artikel atau widget blog anda, tergantung di mana anda mau meletakkannya.
5. Sekarang di blog anda sudah mempunyai Kalender yang menghiasi blog anda sekaligus mengigatkan tanggal ke pada anda.
semoga bermanfaat !!
jangan lupa beri komentarnya ya :)
Jumat, 22 Maret 2013
Cara membuat Efek Salju pada Blog
Efek Salju
adalah sebuah Gadget yang dibuat untuk memperindah blog. dan tentunya
ada suka dengan yang berbau dingin bukan?, dan Bagaimana Cara membuat
Efek Salju pada Blog?, Berikut caranya:
- Silahkan Masuk Ke Blogger anda.
- Klik Tombol Tata Letak, dan Add Gadget HTML.
- Paste Kode Berikut ini:
- Klik Simpan.
Selamat Mencoba,
Salam Sukses.
Cara Membuat ChatBox
Cara Membuat ChatBox.,.
Langsung saja caranya ceeekkiiddoottt.,.:
- Klik saja DISINI
- Setelah masuk ke situs langsung klik Sign Up ( daftar terlebih dahulu ) dan isi kolom kolom yang kosong tersebut.
- Setelah daftar langsung Log in dengan akun yang sudah anda buat tadi.
- Klik Publish
- Anda juga bisa atur warna dll Chatbox dengan Mengeklik look & Feel
- Selanjutnya Copy Kodenya ( Copy to Clipboard )
- Dan selanjutnya letakkan di blog anda dengan cara masuk ke akun blogmu - Klik Lay Out - Add a Gadget - Pilih Add HTML - Lalu masukkan kode tadi kesitu - Save.,
- Terakhir Lihat Hasilnya.,.,
Cara Mengatur Jarak Antar Posting Blog
Jarak antar Halaman Posting blog yang terlalu jauh kadang membuat tampilan blog
tidak menarik, begitu juga seperti yang Ha Neul alami.
1. Masuk/login ke bloger
2. Pilih Template.
Kalau jarak antar halaman blog bisa diperpendek bisa memperhemat halaman
blog tentunya, dibawah ini contoh jarak antar halaman posting di blog.
Cara mengatur jarak anatara halaman blog cukup mudah, berikut langkah2 untuk mengatur jarak antar halaman posting blog.
1. Masuk/login ke bloger
2. Pilih Template.
3. Edit/HTML
4. Cari Kode seperti dibawah ini
<Variable name="date.space" description="Date Space" type="length" default="30px" value="30px"/>
<Variable name="date.position" description="Date Float" type="string" default="static" value="absolute"/>
Ganti text yang berwarna hijau sesuai dengan keinginan sobat, kalau saya 10px saja cukup :)
Setelah di ganti terakhir save template. Selesai.4. Cari Kode seperti dibawah ini
<Variable name="date.space" description="Date Space" type="length" default="30px" value="30px"/>
<Variable name="date.position" description="Date Float" type="string" default="static" value="absolute"/>
Ganti text yang berwarna hijau sesuai dengan keinginan sobat, kalau saya 10px saja cukup :)
Semoga Bermanfaat .
Mengubah Page/Posting Lama Menjadi Angka
Ok Langsung saja ke cara peracikannya, hehe :
1. Masuk ke blogger terlebih dahulu
2. Kemudian klik "Rancangan"
3. Trus klik "layout/Tata Letak"
4. Klik "Tambah Gadget"
5. Pilih HTML/JavaScript
6. Kemudian silahkan Anda pilih dan download code page number yang ada sukai di bawah ini
7. Jika Anda sudah download code page number yang Anda sukai, sekarang masukan kode tersebut ke dalam kolom HTML/JavaScript tadi dan simpan.
8. Pindahkan kolom HTML/JavaSript tadi di bawah Posting Blog
9. Selesai Dech...
[+] Jangan Lupa Komentar
1. Masuk ke blogger terlebih dahulu
2. Kemudian klik "Rancangan"
3. Trus klik "layout/Tata Letak"
4. Klik "Tambah Gadget"
5. Pilih HTML/JavaScript
6. Kemudian silahkan Anda pilih dan download code page number yang ada sukai di bawah ini
Contoh [1]
Silahkan klik ►Click Here!◄ untuk Download Kode contoh [1] di atas
Contoh [2]
Silahkan klik ►Click Here!◄ untuk Download Kode contoh [2] di atas
Contoh [3]
Silahkan klik ►Click Here!◄ untuk Download Kode contoh [3] di atas
7. Jika Anda sudah download code page number yang Anda sukai, sekarang masukan kode tersebut ke dalam kolom HTML/JavaScript tadi dan simpan.
8. Pindahkan kolom HTML/JavaSript tadi di bawah Posting Blog
9. Selesai Dech...
[+] Jangan Lupa Komentar
Pengertian Karya seni rupa ilustrasi
ilustrasi adalah menampilkan informasi dengan
ketrampilan gambar tangan dan penuangan daya imajinasi.
Mengenai gambar atau ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan ataupun melalui fotografi atau keduanya. Fungsi utama dari ilustrasi ini adalah untuk informasi visual tentang produk, pendukung teks, tentang penekanan suatu kesan tertentu atau sebagai penangkap mata untuk menarik calon pembeli untuk membaca teks. Berdasarkan kegunaannya, ilustrasi dengan gambar pada kemas dapat ditampilkan berupa barang produknya secara penuh atau gambar detailnya ataupun gambar yang berupa hiasan, atau ornamen yang simbolis saja.
Ilustrasi melalui gambar fotografi sering digunakan untuk meyakinkan kualitas isi barang; karena lebih menampilkan kenyataan benda tersebut. Hal ini terutama sering dipakai pada kemasan barang makanan. Dengan fotografi lebih mampu menggambarkan bahan dasar alami dari isi produk tersebut (sayur segar, buah-buahan, daging, ikan dan lain-lain).
Transformasi Fungsi Gambar dalam Ilustrasi: Dari Dekorasi Visual, Interpretasi Visual, Jurnalis Visual sampai Opini Visual
Merunut Akarjalar Ilustrasi Dunia: Dari Heteronomi ke Otonomi
Ketika kita membicarakan gambar dalam konteks Ilustrasi berarti memperbincangkan gambar dalam bingkai fungsi. Sisi fungsi sangat melekat dalam kata ‘Ilustrasi’. Hal ini terjadi karena dalam sejarahnya kata “Illustrate” muncul akibat pembagian tugas fungsional antara teks dan gambar. Dari etimologinya Illustrate berasal dari kata ‘Lustrate’ bahasa Latin yang berarti memurnikan atau menerangi. Sedangkan kata ‘Lustrate’ sendiri merupakan turunan kata dari * leuk- (bahasa Indo-Eropa) yang berarti ‘cahaya’ (Grolier Multimedia Encyclopedia 2001). Dalam konteks ini Ilustrasi adalah gambar yang dihadirkan untuk memperjelas sesuatu yang bersifat tekstual.
Ilustrasi adalah anak industrialisasi yang mendambakan spesialisasi dalam mekanisme kerjanya. Pada awal abad pertengahan terjadi pembagian tugas kerja antara seorang ’Scrittori’ dan seorang ’Illustrator’ dalam pembuatan sebuah illuminated manuscript. Posisi seorang Scrittori bertugas untuk menyiapkan dan mendesain huruf atau kaligrafi dari teks sebuah buku atau manuskrip. Sedangkan seorang Ilustrator bertugas untuk memproduksi ornamen dan gambar yang memperjelas isi teks. Pemilahan tersebut mengawali dan mempertegas istilah Ilustrasi menjadi selalu berdimensi fungsi.
Fungsi memperjelas sebuah teks atau bahkan memberi sentuhan dekorasi pada lembar-lembar teks memberi gambaran bahwa saat itu gambar (ilustrasi) adalah subordinan dari teks. Gambar adalah pelengkap teks. Gambar hanyalah wahana untuk mengantarkan pemahaman secara lebih utuh dari sebuah teks. Seorang Ilustrator harus dapat memahami isi teks dan kemudian mengilustrasikannya dalam bentuk gambar. Kemampuan mentranslasikan dari sesuatu yang tekstual ke dalam bentuk yang visual menjadi poin penting sebagai seorang Ilustrator. Ilustrator berperan sebagai penerjemah (interpreter) ke pada pembaca dari sesuatu yang abstrak (wilayah bahasa/tekstual) ke dalam sesuatu yang konkret sifatnya (wilayah rupa). Tuntutan kepiawaiannya tidak berhenti pada tataran olah rupa (visualisasi) saja, tetapi juga mencakup wawasan (pemahaman terhadap teks) dan olah komunikasinya (bagaimana cara menyampaikan kepada pembacanya melalui rupa). Posisi Ilustrator dalam hal ini adalah sebagai visual interpreter. Secara fungsional Ilustrator berada di posisi antara (in between) penulis dan pembacanya. Di sisi lain posisi seorang Ilustrator adalah sebagai seorang visual dekorator. Menyiapkan iluminasi sebagai bingkai penghias ataupun mengisi ruang-ruang kosong dalam sebuah manuskrip. Era illuminated manuscript ini berakhir ketika gambar yang sebelumnya dieksekusi melalui teknik manual, mulai dicetak dengan teknik woodcut.
Selanjutnya mekanisasi dan massalisasi sebuah buku menjadi semakin menemukan bentuknya dengan penemuan movable type (1451). Walaupun penyajiannya tidak terlalu beranjak jauh dari era illuminated manuscript; unsur dekorasi dalam bentuk ornamen membingkai tiap halamannya dan gambar kadang tampil penuh satu halaman sebagai penjelas teks.
Pada akhir abad 18, muncul sebuah Gerakan Romantik yang kemudian mempengaruhi pergeseran posisi seorang Ilustrator dan fungsi dari Ilustrasi. Gagasan baru yang ditawarkan adalah seorang ilustrator selayaknya bebas dalam menginterpretasikan sebuah teks dengan keliaran imajinasinya. Ilustrator menjadi lebih mandiri. Posisi yang pada awalnya subordinan dari teks, kini memiliki nilai tawar dan tempatnya sendiri. Kebebasan berkreasi tersebut menjadikan ilustrator bagai seorang seniman. Konsep ini sebenarnya telah muncul lebih dulu pada abad 6 SM di Cina. Pada masa itu, seorang pelukis juga seorang penyair. Dengan demikian, karyanya mencerminkan gabungan dari keduanya.
Perkembangan selanjutnya mencapai titik puncak pergeseran fungsi Ilustrasi adalah pada abad 19 di Perancis. Penanda penting adalah dengan munculnya Livre De Peintre (painter’s book). Ilustrasi tidak hanya menjadi bagian atau pelengkap sebuah buku, tetapi menjadi sesuatu yang sifatnya lebih dominan. Buku – buku tersebut di desain oleh para seniman dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Livre yang cukup berpengaruh adalah Pararellment karya Pierre Bonnard yang ditulis oleh Paul Verlaine. Seniman-seniman lain yang juga menghasilkan livre adalah Henry Matisse, Marc Chagall dan Pablo Picasso.
Kemandirian Ilustrasi bahkan kemudian semakin dikukuhkan dengan aktifitas-aktifitas jurnalisme visual oleh para seniman yang terjun langsung di daerah peperangan untuk mengabadikan secara on the spot melalui sketsa dan gambar, ataupun para Kartunis dengan komentar-komentar visualnya melalui kartun opininya. Dalam konteks ini Ilustrasi sudah tidak berfungsi sebagai penjelas teks, tetapi sebagai teks (visual) yang berdiri sendiri. Ilustrasi tidak sebagai perantara dari penulis kepada pembacanya, tetapi posisi Ilustrator sebagai author itu sendiri. Ilustrasi menemukan otonominya sendiri.
Sepenggal Sejarah Ilustrasi Indonesia 1920-1960
Sejarah panjang Ilustrasi tidak bisa dilepaskan dari dunia buku. Pemahaman kita terhadap fungsi Ilustrasi sebagai penjelas, memperindah atau bahkan pemahaman fungsi yang lebih avant garde tidak terpisah dari perkembangan dan pemaknaan ulang media di mana ilustrasi tersebut diaplikasikan. Pergulatan panjang posisi Ilustrator melalui cara ungkap visual maupun pesan tidak lepas dari semangat jamannya.
Di Indonesia karya Ilustrasi dapat kita jejak melalui artifak-artifak visual naratif yang ada. Merunut khasanah visual naratif di Indonesia tidak kalah panjang dengan sejarah visual naratif di belahan dunia lainnya. Catatan-catatan visual di garca-garca goa yang bertebaran dari Leang-leang di Sulawesi sampai goa Pawon di Jawa Barat menjadi penanda bertutur visual era pra sejarah. Gambar-gambar pada lembar-lembar lontar ataupun pada media Wayang Beber menandai era pra modern. Di era kolonialisasi muncul media-media modern seperti majalah atau surat kabar. Melalui media surat kabar ataupun majalah tersebut terjadi transfer ilmu (ilustrasi) baik teknis maupun gagasan dari Ilustrator asing (penjajah) kepada para Ilustrator bumi putra. Walaupun istilah ’Ilustrasi’ bukan dari kamus bahasa kita sendiri, secara subtantif artifak-artifak visual/gambar tersebut memiliki kesamaan secara fungsional, menjelaskan atau menerangkan.
Dari rentang waktu antara th 1920-1960 (di Indonesia) dari artifak yang berhasil dikumpulkan (dalam media massa) akan memberi gambaran dinamika Ilustrator dan karya Ilustrasinya. Pengklasifikasian artifak temuan terdiri dari dua jenis: ilustrasi untuk rubrikasi dan ilustrasi yang menjelaskan cerita atau artikel.
Ilustrasi pada rubrikasi secara fungsi menjelaskan atau memberi gambaran umum tentang isi rubrik yang diwakilinya. Wakil-wakil visual adalah resonansi dari judul-judul rubrikasi. Sebagai contoh, judul sebuah rubrikasi ”PAGERAKAN” atau pergerakan wakil visual yang hadir adalah sosok pemuda berjas dan berpeci dengan gestur bergerak dinamis sebagai foreground. Ikon catatan-catatan dan suluh lilin menjadi pelengkap penjelas rubrikasi tersebut dalam background nya. Ada korelasi yang jelas antara gambar dan teks. Gambar berfungsi memperjelas teks. Ilustrasi sebagai interpretasi visual terhadap teks.
Beberapa artifak rubrikasi dijumpai juga gambar-gambar memiliki korelasi terasa jauh atau bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan rubrik yang diwakilinya. Teks bertuliskan ”Panjebar Semangat” sedangkan wakil visual yang hadir adalah gambar pegunungan dengan sawah dan petani, atau stilasi Kala menyerupai ukiran pintu gerbang. Pemilihan wakil-wakil visual tersebut dapat kita baca lebih simbolis. Gambar landscape gunung beserta sawah dan petani ataupun stilasi Kala tersebut sebagai subtitusi Nasionalisme atau Negara Indonesia. Relasi antara gambar dan teks melalui pendekatan simbolis seperti itu-pun masih terasa jauh. Relasi gambar dan teks tidak langsung menjelaskan, terkadang malah terjebak sebagai dekorasi saja. Fungsi gambar pada ilustrasi rubrikasi jenis ini memiliki kecenderungan besar kearah ilustrasi sebagai dekorasi visual, walaupun tidak menutup kecenderungan lainnya.
Kategori lainnya adalah gambar–gambar yang menyertai teks di dalam media massa. Artifak visual biasanya muncul mengiringi teks pada cerpen dan tajuk utama atau editorial. Seorang Ilustrator dalam menanggapi teks melalui gambar atau wakil visual yang dihadirkannya dapat kita klasifikasikannya dalam dua pola; pertama, bagaimana Ilustrator mengolah pesan (what to say), kedua, adalah bagaimana cara Ilustrator mengolah rupa (how to say). Hampir sebagian besar artifak visual yang telah dikumpulkan bersifat Naratif dalam olah pesannya. Dalam hal ini berarti Ilustrator memposisikan dirinya sebagai interpreter visual. Modusnya mencoba menterjemahkan teks dengan mencari moment yang paling menarik dan mewakili dari naskah tersebut, kemudian mencari wakil visualnya yang paling gamblang/jelas dalam menyampaikan pesan. Beberapa artifak tampil unik dengan menggunakan pendekatan olah pesan yang lebih metaforik. Artifak yang muncul di harian Fikiran Ra’jat (1932), menggambarkan permasalahan imperialisme dengan metafora seekor anjing berjenis Bulldog berkalung leher bertuliskan “Imperialisme“, dengan ujung ekor muncul sosok kepala priyayi jawa yang bertuliskan “boeroeh imperialisme”. Permainan subtitusi visual menghasilkan kiasan-kiasan tak langsung menguatkan pesan yang disampaikannya. Ilustrator dengan pendekatan metafora, sedikit atau banyak telah memasukkan opini pribadinya dalam menanggapi teks yang ada. Gambar tidak hanya sebagai penjelas teks, tetapi sudah bergeser pada opini visual yang lebih personal. Ilustrasi mulai mencari ruang-ruang otonominya.
Pada wilayah olah rupa, terjadi eksplorasi yang cukup luas (dalam keterbatasan teknis yang ada) dari gaya visual yang rumit, realis, obyektif dan khusus sampai ke wilayah ujung paradoksnya yang sederhana, ikonis atau abstrak, subyektif dan umum. Rentang waktu antara tahun 1929 sampai 1951/53, sebagian besar ilustrator menggali potensi garis, outline, dan bidang-bidang datar. Garis-garis liris maupun ekspresif melalui media gambar pena, tinta dengan kuas menghasilkan kualitas visual yang khas. Garis arsir membentuk tonal gradasi maupun gelap terang dari obyek-obyek yang dihadirkannya. Di tahun 1956 ditemukan artifak ilustrasi bernada penuh dengan gradasi yang halus. Kecenderungan tersebut dihadirkan melalui pendekatan teknis hitam putih media cat air. Gaya gambar yang muncul lebih realis mendekati karya fotografis. Di akhir 60-an muncul kecenderungan baru dalam mengolah huruf sebagai bagian dari gambar. Tipografi sebagai gambar (type as image) adalah sebuah kesadaran baru dari para ilustrator di era tersebut. Kemampuan olah huruf sebagai pendukung resonansi visual, mengingatkan kita pada Onomatopea di ranah seni sekuensial.
Sebuah catatan khusus di era 1942-1945
Di masa Jepang (1942–1945) para seniman sering mengerjakan karya ilustrasi dalam rangka propaganda Jepang. Keimin Bunka Shidosho adalah wadah kelompok kesenian yang langsung dibawah pengawasan Sendenbu atau Barisan Propaganda Bala Tentara Dai Nippon (Dullah, Raja Realisme Indonesia: 17). Ilustrator (para seniman yang mengerjakan karya ilustrasi) mendapat posisi yang baik secara politis karena pemanfaatan untuk kepentingan perang. Dalam berbagai aplikasi medianya seperti di poster maupun media massa dapat kita amati seringkali ilustrator memposisikan dirinya sebagai interpreter visual. Pesan-pesan baik gagasan propaganda maupun pesan naskah pada media massa ditranslasikan dengan gamblang oleh ilustrator. Tetapi di era ini juga muncul jurnalisme-jurnalisme visual yang kuat dari para seniman.
Dokumentasi peristiwa-peristiwa penting dalam pergerakkan kemerdekaan tergambarkan dalam catatan-catatan visual para seniman. Bagaimana Soekarno membakar semangat para pemuda ter-capture dengan baik dalam “Di Bawah Bendera Revolusi” catatan visual sederhana dengan kuas spontan on the spot oleh Dullah. Bahkan beberapa muridnya yang masih belia seperti Moh. Toha terjun ke area peperangan ikut mengabadikan melalui goresan tangannya.
Di era 1945 pula, muncul karya poster yang fenomenal “Boeng Ajo Boeng” menjadi tonggak sejarah perjuangan, kontribusi dari para seniman. Poster tersebut hasil kolaborasi antara S. Soedjojono, Affandi dan Dullah (sebagai model untuk di gambar), sedangkan Chairil Anwar menyumbangkan slogan untuk Headline teksnya. Goresan-goresan kuat dan ekspresif dapat kita temukan hampir di semua artifak ilustrasi di era ini. Semangat jaman dari akumulasi keinginan untuk merdeka seakan terepresentasikan melalui tangan-tangan ilustrator di kala itu. Opini–opini visual melalui media poster maupun jurnalisme visual semakin mengukuhkan pergeseran posisi fungsi Ilustrasi menjadi lebih mandiri. Pada awalnya Ilustrasi sebagai gambar terbingkai oleh nilai-nilai fungsinya yang heteronomi kini mulai bergeser ke ruang-ruang yang lebih otonom.
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
1. Fungsi
Fungsi khusus ilustrasi antara lain:
• Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
• Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
• Memberikan bayangan langkah kerja
• Mengkomunikasikan cerita.
• Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
• Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
2. Sejarah
Konsep ilustrasi bisa ditinjau kembali ke masa silam melalui lukisan dinding prasejarah dan konsep tulisan hierioglif.
Contoh ilustrasi karakterisasi
Masa keemasan ilustrasi Amerika Serikat berlangsung pada tahun 1880, setelah perang dunia I. Hal ini terjadi seiring dengan populernya surat kabar, majalah, dan buku berilustrasi yang memungkinkan adanya eksperimen teknik oleh senimannya. Pada saat inilah banyak ilustrator yang menjadi kaya dan terkenal. Tema yang banyak muncul adalah aspirasi bangsa Amerika saat itu.
Di Eropa, seniman pada masa keemasan dipengaruhi oleh kelompok Pre-Raphaelite dan gerakan-gerakan yang berorientasi kepada desain seperti Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, dan Les Nabis. Contohnya Walter Crane, Edmund Dulac, Aubrey Beardsley, Arthur Rackham dan Kay Nielsen.
Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan banyak software pembantu sepertiAdobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw, dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang tinggi.
Di Indonesia, sejarah tradisi ilustrasi dapat merujuk kepada lukisan gua yang terdapat di Kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan dan di pulau Papua. Jejak ilustrasi yang berumur hampir 5000 tahun itu menggambarkan tumpukan jari tangan berwarna merah terakota. Selain lukisan gua, wayang beber dalam hiburan tradisional Jawa dan Bali dilihat sebagai ilustrasi yang merepresentasikan alur cerita kisah Mahabarata, tradisi yang kira-kira muncul bersamaan dengan berdirinya kerajaan Sriwijaya yang menganut agama Hindu di Pulau Sumatera bagian Selatan.
Mengenai gambar atau ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan ataupun melalui fotografi atau keduanya. Fungsi utama dari ilustrasi ini adalah untuk informasi visual tentang produk, pendukung teks, tentang penekanan suatu kesan tertentu atau sebagai penangkap mata untuk menarik calon pembeli untuk membaca teks. Berdasarkan kegunaannya, ilustrasi dengan gambar pada kemas dapat ditampilkan berupa barang produknya secara penuh atau gambar detailnya ataupun gambar yang berupa hiasan, atau ornamen yang simbolis saja.
Ilustrasi melalui gambar fotografi sering digunakan untuk meyakinkan kualitas isi barang; karena lebih menampilkan kenyataan benda tersebut. Hal ini terutama sering dipakai pada kemasan barang makanan. Dengan fotografi lebih mampu menggambarkan bahan dasar alami dari isi produk tersebut (sayur segar, buah-buahan, daging, ikan dan lain-lain).
Transformasi Fungsi Gambar dalam Ilustrasi: Dari Dekorasi Visual, Interpretasi Visual, Jurnalis Visual sampai Opini Visual
Merunut Akarjalar Ilustrasi Dunia: Dari Heteronomi ke Otonomi
Ketika kita membicarakan gambar dalam konteks Ilustrasi berarti memperbincangkan gambar dalam bingkai fungsi. Sisi fungsi sangat melekat dalam kata ‘Ilustrasi’. Hal ini terjadi karena dalam sejarahnya kata “Illustrate” muncul akibat pembagian tugas fungsional antara teks dan gambar. Dari etimologinya Illustrate berasal dari kata ‘Lustrate’ bahasa Latin yang berarti memurnikan atau menerangi. Sedangkan kata ‘Lustrate’ sendiri merupakan turunan kata dari * leuk- (bahasa Indo-Eropa) yang berarti ‘cahaya’ (Grolier Multimedia Encyclopedia 2001). Dalam konteks ini Ilustrasi adalah gambar yang dihadirkan untuk memperjelas sesuatu yang bersifat tekstual.
Ilustrasi adalah anak industrialisasi yang mendambakan spesialisasi dalam mekanisme kerjanya. Pada awal abad pertengahan terjadi pembagian tugas kerja antara seorang ’Scrittori’ dan seorang ’Illustrator’ dalam pembuatan sebuah illuminated manuscript. Posisi seorang Scrittori bertugas untuk menyiapkan dan mendesain huruf atau kaligrafi dari teks sebuah buku atau manuskrip. Sedangkan seorang Ilustrator bertugas untuk memproduksi ornamen dan gambar yang memperjelas isi teks. Pemilahan tersebut mengawali dan mempertegas istilah Ilustrasi menjadi selalu berdimensi fungsi.
Fungsi memperjelas sebuah teks atau bahkan memberi sentuhan dekorasi pada lembar-lembar teks memberi gambaran bahwa saat itu gambar (ilustrasi) adalah subordinan dari teks. Gambar adalah pelengkap teks. Gambar hanyalah wahana untuk mengantarkan pemahaman secara lebih utuh dari sebuah teks. Seorang Ilustrator harus dapat memahami isi teks dan kemudian mengilustrasikannya dalam bentuk gambar. Kemampuan mentranslasikan dari sesuatu yang tekstual ke dalam bentuk yang visual menjadi poin penting sebagai seorang Ilustrator. Ilustrator berperan sebagai penerjemah (interpreter) ke pada pembaca dari sesuatu yang abstrak (wilayah bahasa/tekstual) ke dalam sesuatu yang konkret sifatnya (wilayah rupa). Tuntutan kepiawaiannya tidak berhenti pada tataran olah rupa (visualisasi) saja, tetapi juga mencakup wawasan (pemahaman terhadap teks) dan olah komunikasinya (bagaimana cara menyampaikan kepada pembacanya melalui rupa). Posisi Ilustrator dalam hal ini adalah sebagai visual interpreter. Secara fungsional Ilustrator berada di posisi antara (in between) penulis dan pembacanya. Di sisi lain posisi seorang Ilustrator adalah sebagai seorang visual dekorator. Menyiapkan iluminasi sebagai bingkai penghias ataupun mengisi ruang-ruang kosong dalam sebuah manuskrip. Era illuminated manuscript ini berakhir ketika gambar yang sebelumnya dieksekusi melalui teknik manual, mulai dicetak dengan teknik woodcut.
Selanjutnya mekanisasi dan massalisasi sebuah buku menjadi semakin menemukan bentuknya dengan penemuan movable type (1451). Walaupun penyajiannya tidak terlalu beranjak jauh dari era illuminated manuscript; unsur dekorasi dalam bentuk ornamen membingkai tiap halamannya dan gambar kadang tampil penuh satu halaman sebagai penjelas teks.
Pada akhir abad 18, muncul sebuah Gerakan Romantik yang kemudian mempengaruhi pergeseran posisi seorang Ilustrator dan fungsi dari Ilustrasi. Gagasan baru yang ditawarkan adalah seorang ilustrator selayaknya bebas dalam menginterpretasikan sebuah teks dengan keliaran imajinasinya. Ilustrator menjadi lebih mandiri. Posisi yang pada awalnya subordinan dari teks, kini memiliki nilai tawar dan tempatnya sendiri. Kebebasan berkreasi tersebut menjadikan ilustrator bagai seorang seniman. Konsep ini sebenarnya telah muncul lebih dulu pada abad 6 SM di Cina. Pada masa itu, seorang pelukis juga seorang penyair. Dengan demikian, karyanya mencerminkan gabungan dari keduanya.
Perkembangan selanjutnya mencapai titik puncak pergeseran fungsi Ilustrasi adalah pada abad 19 di Perancis. Penanda penting adalah dengan munculnya Livre De Peintre (painter’s book). Ilustrasi tidak hanya menjadi bagian atau pelengkap sebuah buku, tetapi menjadi sesuatu yang sifatnya lebih dominan. Buku – buku tersebut di desain oleh para seniman dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Livre yang cukup berpengaruh adalah Pararellment karya Pierre Bonnard yang ditulis oleh Paul Verlaine. Seniman-seniman lain yang juga menghasilkan livre adalah Henry Matisse, Marc Chagall dan Pablo Picasso.
Kemandirian Ilustrasi bahkan kemudian semakin dikukuhkan dengan aktifitas-aktifitas jurnalisme visual oleh para seniman yang terjun langsung di daerah peperangan untuk mengabadikan secara on the spot melalui sketsa dan gambar, ataupun para Kartunis dengan komentar-komentar visualnya melalui kartun opininya. Dalam konteks ini Ilustrasi sudah tidak berfungsi sebagai penjelas teks, tetapi sebagai teks (visual) yang berdiri sendiri. Ilustrasi tidak sebagai perantara dari penulis kepada pembacanya, tetapi posisi Ilustrator sebagai author itu sendiri. Ilustrasi menemukan otonominya sendiri.
Sepenggal Sejarah Ilustrasi Indonesia 1920-1960
Sejarah panjang Ilustrasi tidak bisa dilepaskan dari dunia buku. Pemahaman kita terhadap fungsi Ilustrasi sebagai penjelas, memperindah atau bahkan pemahaman fungsi yang lebih avant garde tidak terpisah dari perkembangan dan pemaknaan ulang media di mana ilustrasi tersebut diaplikasikan. Pergulatan panjang posisi Ilustrator melalui cara ungkap visual maupun pesan tidak lepas dari semangat jamannya.
Di Indonesia karya Ilustrasi dapat kita jejak melalui artifak-artifak visual naratif yang ada. Merunut khasanah visual naratif di Indonesia tidak kalah panjang dengan sejarah visual naratif di belahan dunia lainnya. Catatan-catatan visual di garca-garca goa yang bertebaran dari Leang-leang di Sulawesi sampai goa Pawon di Jawa Barat menjadi penanda bertutur visual era pra sejarah. Gambar-gambar pada lembar-lembar lontar ataupun pada media Wayang Beber menandai era pra modern. Di era kolonialisasi muncul media-media modern seperti majalah atau surat kabar. Melalui media surat kabar ataupun majalah tersebut terjadi transfer ilmu (ilustrasi) baik teknis maupun gagasan dari Ilustrator asing (penjajah) kepada para Ilustrator bumi putra. Walaupun istilah ’Ilustrasi’ bukan dari kamus bahasa kita sendiri, secara subtantif artifak-artifak visual/gambar tersebut memiliki kesamaan secara fungsional, menjelaskan atau menerangkan.
Dari rentang waktu antara th 1920-1960 (di Indonesia) dari artifak yang berhasil dikumpulkan (dalam media massa) akan memberi gambaran dinamika Ilustrator dan karya Ilustrasinya. Pengklasifikasian artifak temuan terdiri dari dua jenis: ilustrasi untuk rubrikasi dan ilustrasi yang menjelaskan cerita atau artikel.
Ilustrasi pada rubrikasi secara fungsi menjelaskan atau memberi gambaran umum tentang isi rubrik yang diwakilinya. Wakil-wakil visual adalah resonansi dari judul-judul rubrikasi. Sebagai contoh, judul sebuah rubrikasi ”PAGERAKAN” atau pergerakan wakil visual yang hadir adalah sosok pemuda berjas dan berpeci dengan gestur bergerak dinamis sebagai foreground. Ikon catatan-catatan dan suluh lilin menjadi pelengkap penjelas rubrikasi tersebut dalam background nya. Ada korelasi yang jelas antara gambar dan teks. Gambar berfungsi memperjelas teks. Ilustrasi sebagai interpretasi visual terhadap teks.
Beberapa artifak rubrikasi dijumpai juga gambar-gambar memiliki korelasi terasa jauh atau bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan rubrik yang diwakilinya. Teks bertuliskan ”Panjebar Semangat” sedangkan wakil visual yang hadir adalah gambar pegunungan dengan sawah dan petani, atau stilasi Kala menyerupai ukiran pintu gerbang. Pemilihan wakil-wakil visual tersebut dapat kita baca lebih simbolis. Gambar landscape gunung beserta sawah dan petani ataupun stilasi Kala tersebut sebagai subtitusi Nasionalisme atau Negara Indonesia. Relasi antara gambar dan teks melalui pendekatan simbolis seperti itu-pun masih terasa jauh. Relasi gambar dan teks tidak langsung menjelaskan, terkadang malah terjebak sebagai dekorasi saja. Fungsi gambar pada ilustrasi rubrikasi jenis ini memiliki kecenderungan besar kearah ilustrasi sebagai dekorasi visual, walaupun tidak menutup kecenderungan lainnya.
Kategori lainnya adalah gambar–gambar yang menyertai teks di dalam media massa. Artifak visual biasanya muncul mengiringi teks pada cerpen dan tajuk utama atau editorial. Seorang Ilustrator dalam menanggapi teks melalui gambar atau wakil visual yang dihadirkannya dapat kita klasifikasikannya dalam dua pola; pertama, bagaimana Ilustrator mengolah pesan (what to say), kedua, adalah bagaimana cara Ilustrator mengolah rupa (how to say). Hampir sebagian besar artifak visual yang telah dikumpulkan bersifat Naratif dalam olah pesannya. Dalam hal ini berarti Ilustrator memposisikan dirinya sebagai interpreter visual. Modusnya mencoba menterjemahkan teks dengan mencari moment yang paling menarik dan mewakili dari naskah tersebut, kemudian mencari wakil visualnya yang paling gamblang/jelas dalam menyampaikan pesan. Beberapa artifak tampil unik dengan menggunakan pendekatan olah pesan yang lebih metaforik. Artifak yang muncul di harian Fikiran Ra’jat (1932), menggambarkan permasalahan imperialisme dengan metafora seekor anjing berjenis Bulldog berkalung leher bertuliskan “Imperialisme“, dengan ujung ekor muncul sosok kepala priyayi jawa yang bertuliskan “boeroeh imperialisme”. Permainan subtitusi visual menghasilkan kiasan-kiasan tak langsung menguatkan pesan yang disampaikannya. Ilustrator dengan pendekatan metafora, sedikit atau banyak telah memasukkan opini pribadinya dalam menanggapi teks yang ada. Gambar tidak hanya sebagai penjelas teks, tetapi sudah bergeser pada opini visual yang lebih personal. Ilustrasi mulai mencari ruang-ruang otonominya.
Pada wilayah olah rupa, terjadi eksplorasi yang cukup luas (dalam keterbatasan teknis yang ada) dari gaya visual yang rumit, realis, obyektif dan khusus sampai ke wilayah ujung paradoksnya yang sederhana, ikonis atau abstrak, subyektif dan umum. Rentang waktu antara tahun 1929 sampai 1951/53, sebagian besar ilustrator menggali potensi garis, outline, dan bidang-bidang datar. Garis-garis liris maupun ekspresif melalui media gambar pena, tinta dengan kuas menghasilkan kualitas visual yang khas. Garis arsir membentuk tonal gradasi maupun gelap terang dari obyek-obyek yang dihadirkannya. Di tahun 1956 ditemukan artifak ilustrasi bernada penuh dengan gradasi yang halus. Kecenderungan tersebut dihadirkan melalui pendekatan teknis hitam putih media cat air. Gaya gambar yang muncul lebih realis mendekati karya fotografis. Di akhir 60-an muncul kecenderungan baru dalam mengolah huruf sebagai bagian dari gambar. Tipografi sebagai gambar (type as image) adalah sebuah kesadaran baru dari para ilustrator di era tersebut. Kemampuan olah huruf sebagai pendukung resonansi visual, mengingatkan kita pada Onomatopea di ranah seni sekuensial.
Sebuah catatan khusus di era 1942-1945
Di masa Jepang (1942–1945) para seniman sering mengerjakan karya ilustrasi dalam rangka propaganda Jepang. Keimin Bunka Shidosho adalah wadah kelompok kesenian yang langsung dibawah pengawasan Sendenbu atau Barisan Propaganda Bala Tentara Dai Nippon (Dullah, Raja Realisme Indonesia: 17). Ilustrator (para seniman yang mengerjakan karya ilustrasi) mendapat posisi yang baik secara politis karena pemanfaatan untuk kepentingan perang. Dalam berbagai aplikasi medianya seperti di poster maupun media massa dapat kita amati seringkali ilustrator memposisikan dirinya sebagai interpreter visual. Pesan-pesan baik gagasan propaganda maupun pesan naskah pada media massa ditranslasikan dengan gamblang oleh ilustrator. Tetapi di era ini juga muncul jurnalisme-jurnalisme visual yang kuat dari para seniman.
Dokumentasi peristiwa-peristiwa penting dalam pergerakkan kemerdekaan tergambarkan dalam catatan-catatan visual para seniman. Bagaimana Soekarno membakar semangat para pemuda ter-capture dengan baik dalam “Di Bawah Bendera Revolusi” catatan visual sederhana dengan kuas spontan on the spot oleh Dullah. Bahkan beberapa muridnya yang masih belia seperti Moh. Toha terjun ke area peperangan ikut mengabadikan melalui goresan tangannya.
Di era 1945 pula, muncul karya poster yang fenomenal “Boeng Ajo Boeng” menjadi tonggak sejarah perjuangan, kontribusi dari para seniman. Poster tersebut hasil kolaborasi antara S. Soedjojono, Affandi dan Dullah (sebagai model untuk di gambar), sedangkan Chairil Anwar menyumbangkan slogan untuk Headline teksnya. Goresan-goresan kuat dan ekspresif dapat kita temukan hampir di semua artifak ilustrasi di era ini. Semangat jaman dari akumulasi keinginan untuk merdeka seakan terepresentasikan melalui tangan-tangan ilustrator di kala itu. Opini–opini visual melalui media poster maupun jurnalisme visual semakin mengukuhkan pergeseran posisi fungsi Ilustrasi menjadi lebih mandiri. Pada awalnya Ilustrasi sebagai gambar terbingkai oleh nilai-nilai fungsinya yang heteronomi kini mulai bergeser ke ruang-ruang yang lebih otonom.
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
1. Fungsi
Fungsi khusus ilustrasi antara lain:
• Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
• Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
• Memberikan bayangan langkah kerja
• Mengkomunikasikan cerita.
• Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
• Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
2. Sejarah
Konsep ilustrasi bisa ditinjau kembali ke masa silam melalui lukisan dinding prasejarah dan konsep tulisan hierioglif.
Contoh ilustrasi karakterisasi
Masa keemasan ilustrasi Amerika Serikat berlangsung pada tahun 1880, setelah perang dunia I. Hal ini terjadi seiring dengan populernya surat kabar, majalah, dan buku berilustrasi yang memungkinkan adanya eksperimen teknik oleh senimannya. Pada saat inilah banyak ilustrator yang menjadi kaya dan terkenal. Tema yang banyak muncul adalah aspirasi bangsa Amerika saat itu.
Di Eropa, seniman pada masa keemasan dipengaruhi oleh kelompok Pre-Raphaelite dan gerakan-gerakan yang berorientasi kepada desain seperti Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, dan Les Nabis. Contohnya Walter Crane, Edmund Dulac, Aubrey Beardsley, Arthur Rackham dan Kay Nielsen.
Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan banyak software pembantu sepertiAdobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw, dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang tinggi.
Di Indonesia, sejarah tradisi ilustrasi dapat merujuk kepada lukisan gua yang terdapat di Kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan dan di pulau Papua. Jejak ilustrasi yang berumur hampir 5000 tahun itu menggambarkan tumpukan jari tangan berwarna merah terakota. Selain lukisan gua, wayang beber dalam hiburan tradisional Jawa dan Bali dilihat sebagai ilustrasi yang merepresentasikan alur cerita kisah Mahabarata, tradisi yang kira-kira muncul bersamaan dengan berdirinya kerajaan Sriwijaya yang menganut agama Hindu di Pulau Sumatera bagian Selatan.
Jenis-jenis
Karya seni rupa ilustrasi:
1.
Gambar Ilustrasi Realis atau Naturalis, yaitu gambar
ilustrasi yang memiliki bentuk dan warna sama dengan kenyataan yang ada di alam
tanpa ada pengurangan atau penambahan.
2. Gambar Ilustrasi Dekoratif, yaitu gambar ilustrasi yang berfungsi menghiasi atau memperindah sesuatu, bentuknya disederhanakan atau dilebih-lebihkan.
3. Gambar Karikatur
Gambar karikatur sama dengan gambar kartun. Bedanya, di samping menampilkan kelucuan, gambar karikatur juga berisi kritikan atau sindiran terhadap kepincangan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian karikatur juga berfungsi sebagai kontrol sosial. Pada umumnya karikatur menggambarkan wajah tokoh atau pemimpin.
4. Gambar Kartun, yaitu gambar yang menampilkan kelucuan atau humor yang bertujuan menghibur. Gambar kartun dianggap berhasil jika dapat membuat orang tertawa atau setidaknya dapat membuat orang tersenyum.
5. Gambar Komik atau Cerita Bergambar, yaitu rangkaian gambar yang saling melengkapi dan mengandung suatu cerita. Dalam penyajiannya komik menceritakan sesuatu melalui gambar. Bahasa atau tulisan hanya sekedar pelengkap.
6. Cover
Cover berarti kulit, terdapat pada sampul buku atau majalah dan lain-lain. Dalam pembuatan cover ilustrator hendaknya memperhatikan isi dan karakter dari. buku atau majalah agar penampilannya lebih menarik. Fungsi dari cover adalah untuk menambah daya tarik sebuah buku atau majalah. Pada dasamya pembuatan sebuah cover sama dengan pembuatan karya seni rupa yang lain yaitu mengutamakan unsur-unsur keindahan (estetika) dan seni (artistik) serta tidak meninggaikan fungsi utamanya sebagai sampul.
7. llustrasi Pada Buku Pelajaran
llustrasi pada buku pelajaran sangat menolong dalam memahami suatu penjelasan. Misalnya
dalam pelajaran biologi, untuk memahami sistem pencemaan akan lebih mudah jika
menggunakan gambar ilustrasi. Dalam pelajaran sejarah untuk menjelaskan bentuk candi
borobudur akan lebih mudah jika mempergunakan gambar atau foto.
Di samping itu ilustrasi dalam bentuk bagan juga banyak digunakan dalam buku pelajaran untuk
menjelaskan suatu proses atau metabolisme kehidupan di alam.
8. Vignette
Vignet (baca = vinyet) sering kita jumpai dalam majalah yang fungsinya adalah untukmenghias dan mengisi ruang yang kosong. Bentuk vignet pada umumnya berupa gambar dekoratif. Vignet dapat juga dikembangkan menjadi bentuk seni dekoratif yang berdiri sendiri sebagai karya seni.
9. Illustrasi Cerpen
Daya tarik sebuah cerpen sangat dipengaruhi oleh ilustrasi yang mengiringinya,' disamping untuk menambah daya tarik ilustrasi juga berfungsi untuk memberi penguatan pada tokoh yang digambarkan dalam naskah cerita. Semakin indah ilustrasi yang ditampilkan, akan membuat orang tambah penasaran untuk membacanya.
10. Ilustrasi Uang Kertas
Bayangkan jika uang kertas yang kita gunakan sebagai alat tukar tidak dilengkapi dengan ilustrasi di dalamnya. Uang kertas yang kita gunakan sehari-hari merupakan hasil kreatifitas yang memerlukan ketelitian yang sangat Einggi. Dengan teknik arsir dan dekorasi yang indah uang didisain menjadi karya seni dua dimensi yang sangat menarik untuk digunakan.
2. Gambar Ilustrasi Dekoratif, yaitu gambar ilustrasi yang berfungsi menghiasi atau memperindah sesuatu, bentuknya disederhanakan atau dilebih-lebihkan.
3. Gambar Karikatur
Gambar karikatur sama dengan gambar kartun. Bedanya, di samping menampilkan kelucuan, gambar karikatur juga berisi kritikan atau sindiran terhadap kepincangan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian karikatur juga berfungsi sebagai kontrol sosial. Pada umumnya karikatur menggambarkan wajah tokoh atau pemimpin.
4. Gambar Kartun, yaitu gambar yang menampilkan kelucuan atau humor yang bertujuan menghibur. Gambar kartun dianggap berhasil jika dapat membuat orang tertawa atau setidaknya dapat membuat orang tersenyum.
5. Gambar Komik atau Cerita Bergambar, yaitu rangkaian gambar yang saling melengkapi dan mengandung suatu cerita. Dalam penyajiannya komik menceritakan sesuatu melalui gambar. Bahasa atau tulisan hanya sekedar pelengkap.
6. Cover
Cover berarti kulit, terdapat pada sampul buku atau majalah dan lain-lain. Dalam pembuatan cover ilustrator hendaknya memperhatikan isi dan karakter dari. buku atau majalah agar penampilannya lebih menarik. Fungsi dari cover adalah untuk menambah daya tarik sebuah buku atau majalah. Pada dasamya pembuatan sebuah cover sama dengan pembuatan karya seni rupa yang lain yaitu mengutamakan unsur-unsur keindahan (estetika) dan seni (artistik) serta tidak meninggaikan fungsi utamanya sebagai sampul.
7. llustrasi Pada Buku Pelajaran
llustrasi pada buku pelajaran sangat menolong dalam memahami suatu penjelasan. Misalnya
dalam pelajaran biologi, untuk memahami sistem pencemaan akan lebih mudah jika
menggunakan gambar ilustrasi. Dalam pelajaran sejarah untuk menjelaskan bentuk candi
borobudur akan lebih mudah jika mempergunakan gambar atau foto.
Di samping itu ilustrasi dalam bentuk bagan juga banyak digunakan dalam buku pelajaran untuk
menjelaskan suatu proses atau metabolisme kehidupan di alam.
8. Vignette
Vignet (baca = vinyet) sering kita jumpai dalam majalah yang fungsinya adalah untukmenghias dan mengisi ruang yang kosong. Bentuk vignet pada umumnya berupa gambar dekoratif. Vignet dapat juga dikembangkan menjadi bentuk seni dekoratif yang berdiri sendiri sebagai karya seni.
9. Illustrasi Cerpen
Daya tarik sebuah cerpen sangat dipengaruhi oleh ilustrasi yang mengiringinya,' disamping untuk menambah daya tarik ilustrasi juga berfungsi untuk memberi penguatan pada tokoh yang digambarkan dalam naskah cerita. Semakin indah ilustrasi yang ditampilkan, akan membuat orang tambah penasaran untuk membacanya.
10. Ilustrasi Uang Kertas
Bayangkan jika uang kertas yang kita gunakan sebagai alat tukar tidak dilengkapi dengan ilustrasi di dalamnya. Uang kertas yang kita gunakan sehari-hari merupakan hasil kreatifitas yang memerlukan ketelitian yang sangat Einggi. Dengan teknik arsir dan dekorasi yang indah uang didisain menjadi karya seni dua dimensi yang sangat menarik untuk digunakan.
Panduan Menulis “About Me” Page untuk Blog
Baru saja selesai merapikan halaman About Me untuk blog ini, suatu perkerjaan yang berat bagiku karena bukan hal yang mudah untuk menceritakan tentang diri sendiri. Namun suatu pekerjaan akan lebih mudah jika kita mempunyai konsep kan? Ya… aku berbicara tentang sebuah cara, tips, guide atau panduan untuk menulis “About Me” page untuk blog berdasarkan pencarian di google dan melihat beberapa contoh yang ada.
Do you have an “About Me” page? You should. They are the next best thing to a fully interactive Web site and a great way to promote your auctions. – Jim Crawford (Internet Marketing Consultant)
1. Isi
Apa sih isi atau yang musti digambarkan di halaman About Me? Problogger menyebutkan ada 4 hal yang digambarkan di halaman About Me, yaitu:
Who you are.
Your expertise and how it addresses.
Their problem or goal, and how they can.
Contact you.
Nah dari 4 tersebut selanjutnya akan kita kembangkan lagi untuk menjadi sebuah kerangka konsep.
2. Kerangka Konsep
Dalam pelajaran bahasa Indonesia, tentunya kita telah mengenal yang namanya kerangka karangan yang berisikan tentang point-point yang akan kita memudahkan kita didalam menulis, membuat kita masih di dalam jalur ide dan tidak memperlebar isi atau maksud tulisan yang ingin kita sampaikan. Begitu pula dengan Kerangka Konsep sebuah tulisan About Me untuk blog. Namun mungkin sedikit berbeda dengan kerangka karangan yang terdiri dari pendahuluan, puncak dan penyelesaian, kerangka untuk sebuah about me lebih bersifat flat atau datar. Berikut adalah sebuah contoh kerangka konsep yang aku petik dari profile IndiWiki-nya Anzarra :
Biografi
Menceritakan tentang siapa dan riwayat hidupmu secara ringkas. Dari nama ayah ibu, saudara, masa kecil, pendidikan sampai kamu seperti sekarang.
Sejarah Blog
Bisa diceritakan tentang asal muasal mulai ngeblog, kenapa dan tujuan ngeblog.
B-Sites
Merupakan list atau daftar situs-situs blog lain yang juga ditulis selain situs blog utama.
Mesin Blog
Blog engine yang digunakan. Apakah itu WordPress, Blogger, Pitas, atau yang lainnya. Setidaknya ini dapat memberi sedikit gambaran tentang perjalananmu dalam menggunakan blog engine tersebut.
Komunitas Blog
Berisi tentang komunitas blog yang diikuti. Sehingga bila ada orang lain di komunitas yang sama namun belum mengenalmu, akan ada benang penyambung yang jelas.
Di Luar Blog
Ceritakan sedikit tentang aktivitasmu di luar blog, seperti kesibukanmu sekarang dll…
Pemikiran dan Hal-Hal Favorit
Tentu saja menceritakan tentang hobby atau hal-hal yang menjadi favoritmu.
Kehidupan Sehari-Hari
Tulisan-tulisan singkat tentang fact about you. Misalnya : Deddy bukan perokok.
Link
Kumpulan link-link yang menyangkut tentang dirimu. Bisa disambungkan ke profile frienster, facebook atau yang lainnya.
Contact : Bagaimana cara orang lain menghubungimu. Bisa pasang alamat email, messenger, atau kalau pede pasang nomor telp (not recomended).
3. Gaya Bahasa
Kebebasan memilih gaya bahasa adalah hak masing-masing. Apapun pilihannya, yang penting cobalah untuk konsisten. Dan sebaiknya gaya bahasa ini ditentukan dari awal, apakah menggunakan sudut pandang orang pertama atau sudut pandang orang orang ketiga. Setelah itu menggunakan gaya bahasa yang santai atau serius juga perlu dipertimbangkan. Satu hal yang penting adalah memasukkan esensi humor di dalamnya agar tulisan jadi tidak membosankan, namun perlu diingat juga tujuan dari penulisan blog. Akan menjadi kurang pas rasanya bila suatu blog yang dimaksudkan untuk membangun suatu kepercayaan malah dijejali humor di halaman about me.
4. Lain-lain
Beberapa unsur lain yang bisa ditambahkan dalam halaman about me seperti:
- foto : jangan pula terlalu banyak, karena akan memperberat loading halaman
- portfolio : pajangan hasil karyamu
Tambahan dari Sony, Bijaksanalah menaruh informasi tentang dirimu di blog. Hal-hal yang bersifat pribadi lebih baik dihindari untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan untuk menaruh alamat rumah pun sebaiknya dipikir dulu. Rasanya lebih baik jika menulis kota atau daerahnya saja.
Ok, sekian dulu Panduan Menulis “About Me” Page untuk Blog. Halaman ini akan diupdate bila ada ide menyangkut halaman about me. Karena itu kritik dan sarannya sangat dinantikan.
Nah, tunggu apa lagi, ayo kita coba menceritakan tentang diri kita sekarang juga. Hehe…
Contoh-contoh Puisi Tentang IBU
Ibu
By: Ade Yulianti
aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu
kau begitu indah dan sempurna dimataku
pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya
doaku selalu ku panajat kan untukmu
kasih sayangmu begitu besar
ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku
dengan kasih sayang....
yaah allah jagalah ibu ku di sisimu dan biakan lah
ia merasakan surga mu
ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini
jeritan anakmu yang merindukan mu
ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
agar anakmu bisa terus seyum sepeti
senyuman mu yang tulus....
By: Ade Yulianti
aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu
kau begitu indah dan sempurna dimataku
pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya
doaku selalu ku panajat kan untukmu
kasih sayangmu begitu besar
ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku
dengan kasih sayang....
yaah allah jagalah ibu ku di sisimu dan biakan lah
ia merasakan surga mu
ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini
jeritan anakmu yang merindukan mu
ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
agar anakmu bisa terus seyum sepeti
senyuman mu yang tulus....
Puisi Seorang Anak untuk Ibu
Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan
Untuk berjuang dalam pertempuran.
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi
Doakanlah agar aku berhasil.
Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.
Merebut kemenangan di mana pun adanya.
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis
Biar kucari jalanku sendiri.
Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata
Biar kuutarakan pikiranku.
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku
Memahat tempatku, menjahit kainku
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.
Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan
Untuk berjuang dalam pertempuran.
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi
Doakanlah agar aku berhasil.
Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.
Merebut kemenangan di mana pun adanya.
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis
Biar kucari jalanku sendiri.
Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata
Biar kuutarakan pikiranku.
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku
Memahat tempatku, menjahit kainku
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.
DOA UNTUK IBU
Puisi Mutia Fitriyani
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani
DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku
Puisi Mutia Fitriyani
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani
DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku
TANGISAN MATA BUNDA
Puisi Monika Sebentina
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
Puisi Monika Sebentina
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
Langganan:
Postingan (Atom)